Pernah mendengar istilah DNS Server? DNS atau Domain Name System merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk penamaan domain pada suatu website
Saat ini kita sudah mengenal banyak sekali alamat-alamat website baik secara umum seperti google.com, facebook.com, youtube.com maupun secara khusus (hanya Anda dan teman-teman Anda saja yang tau) mengingat hampir setiap waktu kita selalu aktif berselanjar di dunia Internet.
Tapi taukah Anda bahwa alamat-alamat website tersebut sebenarnya bukanlah itu, melainkan rangkaian angka-angka atau biasa disebut IP Address yang unik dan sukar diingat.
Dan dengan hadirnya DNS, Anda tidak perlu lagi menghapal angka-angka IP Address, cukup ketikan nama domain seperti google.com, facebook.com, youtube.com dan lain-lain untuk mengakses suatu website.
Fungsi DNS
Dari uraian diatas, Pasti Anda sudah dapat mengira-ngira apa sebenarnya fungsi dari DNS. Secara keseluruhan fungsi dari DNS terbagi menjadi 3 fungsi.
- Menerjemahkan IP Address sebuah website
Anda dapat mengakses website melalui IP Address Anda, sehingga tanpa membeli domain sekalipun website tetap bisa diakses.
- Menerjemahkan URL sebuah Website
Meski bisa mengakses dengan IP Address, terdapat berbagai kekurangan, diantara Anda hanya bisa menggunakan satu website saja untuk 1 IP Address. Sehingga perlu DNS agar 1 Server bisa banyak domain.
- Mencari server untuk mengirim email
Dengan DNSpula Anda dapat menggunakan lebih dari satu server untuk domain dan subdomain. Bahkan Anda dapat menggunakan server yang berbeda untuk website dan mengirim email.
Macam-Macam DNS
Ketika Anda ingin mengatur DNS pada domain Anda, Anda akan dihadapkan pada beberapa macam record, dimana masing-masing record ini memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing.
- A Record atau Address record, merupakan Record yang ditujukan untuk domain utama dan dialamatkan secara khusus ke IP Address tertentu, Record ini membutuhkan hostname/domain name, time to live (TTL), dan IPv4 Address.
- AAAA Record, Kurang lebih sama dengan A Record diatas, hanya saja AAAA ini ditujukan untuk Ipv6.
- MX Record, Record yang digunakan untuk berkirim email, sehingga kita bisa menggunakan alamat domain kita sebagai alamat website, Anda dapat membaca cara membuat email domain di langkah-langkah membuat email dengan domain sendiri.
- CNAME Record, adalah record Alias yang bertujuan untuk mengalihkan tujuan IP/domain yang sama, jadi ketika Anda mengakses www.domainanda.com, Anda akan mendapatkan tampilan yang sama dengan domainanda.com.
- NS Record, digunakan untuk mencatat domain untuk dijadikan suatu wakil dari sebuah host. Di Hostingan ID anda Akan menemukan ns1.hostingan.id dan ns2.hostingan.id. kedua NS tersebut merupakan perwakilan Host Hostingan ID, ketika Anda memasang NS tersebut pada domain Anda, Anda tidak perlu mengkonfigurasi DNS record lain, karena sudah tersetting di Hostingan ID.
- PTR Record, Kurang lebih mirip dengan A Record, hanya saja secara setting sedikit berbeda, jika A Record dari hostname/domain name ke IP, PTR Record adalah kebalikannya.
- CERT Record, Record yang secara khusus berfungsi untuk menyimpan sertifikat enkripsi atau sertifikat keamanan.
- TXT Record, Record yang secara khusus berfungsi untuk membawa dan menyalurkan data yang hanya bisa dibaca oleh mesin.
- SOA Record, bagian yang muncul di awal dokumen DNS zone. Bagian yang sama juga merujuk pada Authoritative Name Server serta informasi lengkap sebuah domain.
- SRV Record, Record yang secara khusus berfungsi untukmenyimpan informasi terkait lokasi komunikasi, semacam Priority, Name, Weight, Port, Points, dan TTL
Tapi secara umum Record yang sering digunakan Adalah A Record, CName dan MX Record yang mana tiga record tersebut dibutuhkan untuk mengarahkan domain pada suatu IP seperti pada tutorial Menghubungkan Domain Ke IP VPS atau Server , membuat subdomain www dan MX untuk konfigurasi Email.