- WhatsApp : (+62) 8777-739-2959
- Support : Kirim Ticket
- Sales : Kirim Ticket
- Pembayaran : Kirim Ticket
- Wordpress
- Nov 16
Cara Install dan Setting plugin Backup Guard
hostingan.id. Plugin Backup Guard adalah salah satu plugin WordPress yang dapat membantu Anda untuk membuat backup dan restore situs web Anda dengan mudah dan cepat. Plugin ini memiliki fitur-fitur yang lengkap, seperti backup file, database, atau keduanya, restore backup, download backup, import backup, upload backup ke cloud storage, scheduled backup, mail notifications, dan masih banyak lagi. Plugin ini juga mendukung WordPress multisite/network, sehingga Anda dapat mengelola backup untuk semua situs web Anda dalam satu dashboard.
Backup adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan oleh setiap pemilik situs web, karena dapat mencegah kerugian akibat human error, hacker, atau crash situs. Dengan backup, Anda dapat mengembalikan situs web Anda ke kondisi sebelumnya jika terjadi masalah. Selain itu, backup juga berguna untuk migrasi situs web dari satu hosting/domain ke yang lain.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara install dan setting plugin Backup Guard untuk WordPress. Kami akan menggunakan versi gratis dari plugin ini, yang dapat Anda download dari sini. Jika Anda ingin mendapatkan fitur-fitur premium, Anda dapat membeli lisensi dari sini.
Cara Install plugin Backup Guard
Untuk install plugin Backup Guard, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
1. Login ke dashboard WordPress Anda, lalu klik menu Plugins > Add New.
2. Pada kotak pencarian, ketik Backup Guard, lalu tekan Enter.
3. Cari plugin yang bernama Backup Guard dengan logo berwarna biru, lalu klik Install Now.
4. Setelah plugin terinstall, klik Activate untuk mengaktifkannya.
5. Anda akan melihat menu Backup Guard di sidebar dashboard Anda. Klik menu tersebut untuk membuka halaman plugin.
Cara Setting plugin Backup Guard
Setelah plugin Backup Guard terinstall dan diaktifkan, Anda dapat melakukan setting sesuai dengan kebutuhan Anda. Berikut adalah beberapa setting yang dapat Anda lakukan:
Setting General
Pada tab General, Anda dapat mengatur beberapa hal, seperti:
- Backup name prefix: Anda dapat menentukan awalan nama file backup yang akan dibuat oleh plugin. Misalnya, jika Anda mengisi dengan bgwp, maka nama file backup Anda akan menjadi bgwp-2023-11-12-15-53-17.zip.
- Number of backups to keep: Anda dapat menentukan jumlah backup yang ingin Anda simpan di server Anda. Jika jumlah backup melebihi batas yang Anda tentukan, maka backup yang paling lama akan dihapus secara otomatis. Misalnya, jika Anda mengisi dengan 3, maka plugin hanya akan menyimpan 3 backup terakhir di server Anda.
- Cloud path: Anda dapat menentukan lokasi folder di cloud storage tempat Anda ingin menyimpan backup Anda. Misalnya, jika Anda mengisi dengan /backup, maka plugin akan membuat folder backup di cloud storage Anda dan menyimpan backup Anda di sana.
- Background mode: Anda dapat mengaktifkan mode ini jika Anda ingin plugin melakukan backup dengan prioritas rendah, sehingga tidak mengganggu performa situs web Anda. Mode ini berguna untuk situs web yang besar atau memiliki traffic yang tinggi.
- Mail notifications: Anda dapat mengaktifkan fitur ini jika Anda ingin mendapatkan notifikasi via email ketika backup atau restore selesai dilakukan. Anda dapat mengisi alamat email Anda di kolom yang tersedia.
Setelah Anda selesai mengatur setting general, jangan lupa untuk klik Save.
Setting Schedule
Pada tab Schedule, Anda dapat mengatur jadwal backup otomatis untuk situs web Anda. Anda dapat membuat beberapa profil jadwal dengan frekuensi dan waktu yang berbeda. Misalnya, Anda dapat membuat jadwal backup harian untuk database Anda, dan jadwal backup mingguan untuk file Anda.
Untuk membuat jadwal backup, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Klik tombol Add New di bagian atas tab Schedule.
- Beri nama profil jadwal Anda di kolom Name. Misalnya, Daily Database Backup.
- Pilih jenis backup yang ingin Anda lakukan, yaitu Database, Files, atau Both.
- Pilih frekuensi backup yang ingin Anda lakukan, yaitu Hourly, Daily, Weekly, atau Monthly.
- Pilih waktu backup yang ingin Anda lakukan, yaitu jam dan menit.
- Pilih cloud storage yang ingin Anda gunakan untuk menyimpan backup Anda, yaitu FTP, Dropbox, Google Drive, atau Amazon S3. Anda harus mengisi data akun cloud storage Anda di tab Cloud terlebih dahulu.
- Klik Save untuk menyimpan jadwal backup Anda.
Anda dapat melihat daftar jadwal backup Anda di bawah tombol Add New. Anda dapat mengedit atau menghapus jadwal backup Anda dengan klik ikon pensil atau tong sampah di sebelah kanan nama jadwal.
Setting Cloud
Pada tab Cloud, Anda dapat mengatur akun cloud storage yang ingin Anda gunakan untuk menyimpan backup Anda. Anda dapat memilih salah satu dari empat pilihan yang tersedia, yaitu FTP, Dropbox, Google Drive, atau Amazon S3.
Untuk mengatur akun cloud storage, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pilih cloud storage yang ingin Anda gunakan dengan klik tombol di sebelah kiri tab Cloud.
- Isi data akun cloud storage Anda di kolom-kolom yang tersedia. Data yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung cloud storage yang Anda pilih. Anda dapat melihat petunjuk pengisian data di bawah kolom-kolom tersebut.
- Klik Save untuk menyimpan data akun cloud storage Anda.
Anda dapat menguji koneksi akun cloud storage Anda dengan klik tombol Test Connection. Jika berhasil, Anda akan melihat pesan Connection successful. Jika gagal, Anda akan melihat pesan error dan harus memeriksa kembali data akun cloud storage Anda.
Kesimpulan
Plugin Backup Guard adalah plugin WordPress yang dapat membantu Anda untuk membuat backup dan restore situs web Anda dengan mudah dan cepat. Plugin ini memiliki fitur-fitur yang lengkap, seperti backup file, database, atau keduanya, restore backup, download backup, import backup, upload backup ke cloud storage, scheduled backup, mail notifications, dan masih banyak lagi. Plugin ini juga mendukung WordPress multisite/network, sehingga Anda dapat mengelola backup untuk semua situs web Anda dalam satu dashboard.
Untuk install dan setting plugin Backup Guard, Anda dapat mengikuti langkah-langkah yang kami jelaskan di atas. Anda dapat mengatur setting general, schedule, dan cloud sesuai dengan kebutuhan Anda. Anda juga dapat melakukan backup dan restore secara manual kapan saja Anda mau.
Dengan plugin Backup Guard, Anda tidak perlu khawatir lagi tentang keamanan dan kinerja situs web Anda. Anda dapat memiliki backup yang selalu siap jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami harap artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih.
Related Posts
Strategi Membangun Website Affiliate yang Sukses dengan Teori Copywriting yang Menjual
Membangun website affiliate yang sukses bukanlah sekadar membuat situs dan menaruh beberapa link afiliasi. Dibutuhkan strategi yang matang, salah satunya adalah menguasai teknik copywriting yang efektif. Copywriting, atau seni menulis kata-kata yang mampu mendorong tindakan,…
- Oct 18
Cara Membuat Konten Viral di WordPress untuk Affiliate Marketing
Affiliate marketing telah menjadi salah satu strategi yang populer untuk menghasilkan pendapatan secara online. Bagi pemula yang baru memulai, salah satu tantangan terbesar adalah membuat konten yang dapat menarik perhatian banyak orang, bahkan menjadi viral….
- Oct 17
Latest Post
Kenapa Dalam Affiliate Marketing Harus Fokus Satu Niche?
- November 28, 2024
Tips Memilih Campaign Affiliate Marketing agar Banjir Cuan Komisi
- November 27, 2024
10 Rekomendasi Niche Affiliate Marketing yang Populer
- November 26, 2024
Komentar Terbaru
- M Iqbal Hidayatullah on Memasang Watermark Pada Gambar Secara Otomatis di WordPress
- M Iqbal Hidayatullah on Membuat Artikel Masuk Dalam Halaman Pertama Google
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Upload Gambar WebP di WordPress Tanpa Plugin
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link
- M Iqbal Hidayatullah on Cara Menghapus Backlink Website Dengan Google Disavow Link